Jumat, 15 April 2011

MENGENAL BAMBU DAN MANFAATNYA TERHADAP KONSERVASI ALAM, KONSTRUKSI DAN KERAJINAN Oleh : Lieke Tan

PENDAHULUAN
Pengalaman gempa tsunami, banjir dan bencana alam lainnya, perlu mendapat perhatian seluruh lapisan masyarakat untuk lebih prihatin dan memperhatikan pola hidup dan tindak masyarakat dalam mempertahankan dan memelihara lingkungan sekitarnya.
Selain kebijakan pemerintah melalui Lembaga/Instansi penyelenggara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan lingkungan hidup, perlu dipertimbangkan setiap kebijakan-kebijakan dan penanganan masalah lingkungan secara terpadu dan efektif sehingga azas kelestarian produksi dan lingkungan selalu terpelihara dan berkesinambungan. Kondisi efek pemanasan global yang semakin memprihatinkan saat ini perlu segera mendapat perhatian untuk dilakukan tindakan kebijakan dalam rangka memulihkan kembali fungsi-fungsi hutan dan lingkungan alam melalui upaya konservasi alam secara baik, terarah dan cepat, sehingga kelestarian alam dan lingkungan dapat menjamin pemulihan keseimbangan ekosistem alam dan lingkungan hidup. Hutan di Indonesia sampai dengan tahun 2000 dari Eksekutif data strategis Kehutanan (2001) terdapat lahan kritis sebesar 23.242.881 ha (21,57 %) dari luas kawasan hutan 108.571.713 ha (untuk 23 propinsi yang telah ditetapkan dengan SK Menhut tahun 2001). 

BAMBU DAN MANFAATNYA




Rumah Bambu Bawa Jatnika ke Mancanegara oleh Jodhi Yudono | Jumat, 14 Januari 2011 | 06:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Bambu yang identik dengan kemiskinan tidak disangka mampu membawa Jatnika, pria asal Desa Cikidang, Sukabumi, Provinsi Jawa Barat melanglang ke berbagai negara.
Dari kelihaian tangannya, bambu yang sering dipandang sebelah mata oleh segelintir orang mampu disulap menjadi berbagai barang yang bernilai seni tinggi seperti alat musik, perabotan hingga rumah bambu khas Jawa Barat.
Rumah bambu inilah yang membawa ayah enam anak ini ke Malaysia, Brunei Darussalam hingga Dubai. Sementara berbagai kerajinan seperti perabot dari bambu juga diekspor hingga ke Spanyol dan Taiwan.
Berbekal ilmu seni Karawitan Parahyangan dan kerajinan bambu sejak masih kanak-kanak yang didapat turun-temurun dari orang tuanyalah, maka  Jatnika mampu menghasilkan arsitektur rumah yang berkelas dan diminati warga asing.
"Pelajaran arsitektur rumah bambu saya dapat dari orang tua secara turun-temurun, bukan di Institut Teknologi Bandung (ITB) atau universitas lainnya," kata pria yang hanya mengecap pendidikan dasar itu.

Jatnika, dengan Bambu Menembus Dunia oleh Erlangga Djumena | Jumat, 18 Februari 2011 | 15:32 WIB

KOMPAS.com - Dari bambu, Undagi Jatnika Nagamiharja yang juga Ketua Yayasan Bambu Indonesia mampu melanglang buana, mulai dari ke hampir seluruh wilayah Indonesia hingga mancanegara. Lelaki kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini populer dengan rumah bambu buatannya. Ia sudah membangun 3.441 rumah bambu di Indonesia dan negara lain.
Bambu sudah menjadi bagian hidup dari Undagi Jatnika Nagamiharja. Dari tanaman rumpun ini, namanya terkenal sampai ke mancanegara. Dari bambu pula, ia memperoleh sumber penghidupan.
Jatnika memulai bisnis bambu sejak 1996. Dia mewarisi ilmu sang ayah yang berprofesi sebagai perajin anyaman dan mebel bambu. Pertama kali menjalankan usaha, Jatnika hanya membuat anyaman dan mebel bambu.
Sekarang, Jatnika juga membuat rumah bambu. "Saya masih memproduksi mebel untuk desain interior rumah bambu yang saya buat," katanya.
Mebel-mebel bambu buatan Jatnika sudah menembus pasar ekspor, seperti Spanyol, Amerika Serikat, Taiwan, dan Jerman. Begitu juga dengan rumah bambu bikinannya.
Itu sebabnya, Jatnika mengatakan, rumah bambu punya prospek yang cerah. Selain memiliki pangsa pasar luas, perajin rumah bambu masih sedikit. Makanya, pesanan rumah bambu yang terus mengalir.
Sampai saat ini, Jatnika sudah membangun 3.441 rumah bambu di seluruh Indonesia. Mulai dari rumah tinggal, rumah peristirahatan, rumah makan, gazebo, sampai musala. Di pasar ekspor, rumah bambu buatan Jatnika sudah berdiri di Malaysia, Brunei Darusssalam, Arab Saudi, serta Uni Emirat Arab.
Salah satu faktor yang menyebabkan banyak orang memesan rumah bambu ke Jatnika adalah daya tahan buatannya. Aneka rumah bambu buatan Jatnika bisa bertahan hingga 30 tahun.
Keawetan rumah bambu bikinan Jatnika berkat proses penebangan hingga perendaman bambu. Karakteristik rumah bambu yang tahan gempa juga menjadi alasan orang berminat memiliki bangunan tersebut.
Setiap bulan, pesanan yang datang ke Jatnika sebanyak 20 rumah bambu. Namun, ia hanya mengerjakan dua pesanan setiap bulan. Tujuannya untuk menjaga kualitas rumah bambu buatannya. "Kalau hanya memikirkan keuntungan, bisa saja saya ambil semuanya, tapi nanti kualitasnya tidak bagus," ujarnya.